Sabtu, 11 Januari 2014

Permasalahan di Kelas anak SD


MASALAH-MASALAH SISWA DI SD
  1. Pengertian masalah
Banyak ahli yang mengungkapkan pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihatnya sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seorang dan ada pula yang mengartikan sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan.
  1. Ciri-ciri masalah
Prayitno (1985) mengemukakan ciri-ciri masalah ialah:
  1.  
    1. Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya.
    2. Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain.
    3. Ingin atau perlu dihilangkan.
Setiap masalah yang dialami seseorang biasanya mengandung satu atau lebih ciri diatas. Untuk mendalami hal tersebut kita dapat melihat diri sendiri sebagai contoh. Adakah suatu hal, kejadian suasana atau gejala yang tidak disukai adanya, yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain dan atau ingin dihilangkan. Jika ada maka hal itu bisa dikatakan sebagai ciri-ciri adanya masalah pada diri sendiri.
Masalah seperti diatas dapat terjadi pada siapa saja, termasuk murid sekolah dasar. Masalah itu perlu diupayakan penanggulangannya.
  1. Jenis-jenis masalah
Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah dasar bisa bermacam-macam. Prayitno (1985) menyusun serangkaian masalah murid sekolah dasar. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:
  1.  
    1. masalah perkembangan jasmani dan kesehatan.
    2. masalah keluarga dan rumah tangga.
    3. masalah-masalah psikologis.
    4. masalah-masalah social.
    5. masalah kesulitan dalam belajar.
    6. masalah motivasi dan pendidikan pada umumnya.
Stoffter (1986) memgemukakan secara urut jenjang 50 jenis masalah tingkah laku yang dimaksud didasarkan atas hasil penelitian terhadap 481 orang guru sekolah dasar di Amerika Serikat yaitu:
1.      Pencurian
2.      Kekejaman
3.      Aktivitas hetero seksual.
4.      Sering bolos.
5.      Tertekan
6.      Tidak sopan
7.      Merusak barang-barang sekolah
8.      Tidak berpendirian
9.      Suka berbohong
10.  tidak patuh
11.  membenci orang lain
12.  mudah marah
13.  suka mengasingkan diri
14.  bicara / menulis cabul
15.  sering murung
16.  menyontek
17.  egois
18.  suka bertengkar
19.  menguasai orang lain
20.  tidak berminat untuk bekerja
21.  lancang
22.  mudah meremehkan orang
23.  mudah dipengaruhi orang lain
24.  penakut
25.  sering ngompol
26.  masturbasi
27.  malas
28.  tidak ada perhatian
29.  tidak rapi dikelas
30.  suka cemberut
31.  pengecut
32.  suka mengkritik
33.  mudah tersinggung
34.  tidak hati-hati
35.  pemalu
36.  curiga
37.  suka merokok
38.  keras kepala
39.  tidak praktis
40.  mengucapkan kata-kata
41.  menarik perhatian oranglain
42.  suka jorok
43.  tegang
44.  lamban
45.  berfikir tidak karuan
46.  suka mengadu
47.  suka menyelidiki orang lain
48.  suka mengganggu orang lain
49.  penghayal
50.  suka berbisik-bisik.
Masalah diatas, diklasifikasikan sebagai berikut.
a.       Masalah penyesuaian tingkah laku seperti pencurian, kekejaman, merokok, dan mengganggu.
b.      Masalah-masalah emosional seperti depresi, mudah marah, cemberut dan pengecut.
c.       Masalah-masalah moral seperti masturbasi, bicara porno dan tidak sopan.
d.      Masalah belajar seperti bolos, menyontek, tidak ada perhatian, dan lamban.
Masalah masalah belajar memiliki bentuk yang beragam, menurut Prayitno, mengemukakan masalah-masalah belajar sebagai berikut:
Ø  Kemampuan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
Ø  Ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi itu.
Ø  Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
Ø  Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
Ø  Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaiti kondisi siswa yang perbuatan dan kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
Masalah-masalah social kejiwaan seperrti membenci orang lain, menguasai orang lain, mudah meremehkan orang lain dan suka mencampuri urusan orang lain. Selanjutnya Rice (dalam Shelter dan Stoar,1974) mengklasifikasikan masalah-masalah yang dialami murid-murid sekolah dasar ada enam kategori, yaitu:
a)      Masalah-masalah emosional yakni gelisah, aktivitas berlebihan, tidak matang, infulsif, dan murung.
b)      Kelemahan intelektual seperti tidak bisa memusatkan perhatian dalam waktu yang cukup lama, kemampuan rendah, lemah ingatan, syaraf penerimaan tidak berfungsi sebagai mana mestinya, kebiasaan-kebiasaan buruk dalam belajar, dan hasil belajar rendah.
c)      Kurang motivasi seperti kurang semangat, sikap tidak baik, frustasi serta kurang minat dalam belajar.
d)     Kerusakan moral seperti pendusta, bicara porno, sembrono, mencuri, dan nilai-nilai belum berkembang.
e)      Sakit jasmaniah, meliputi sakit kronis dan kesehatan buruk.
f)       Kesalahsesuaian social seperti tingkah laku anti social yang agresif, konflik keluarga, pengasingan diri dan tingkah laku kasar.

Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran di SD
Setiap pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang muncul, terutama yang ada pada peserta didik. Namun contoh-contoh masalah yang akan dibahas di bawah ini hanya mencakup pembelajaran di sekolah dasar.

v  Ramai sendiri
Masalah yang sering guru jumpai dalam pembelajaran salah satunya adalah murid berbuat ramai sendiri saat guru menerangkan pelajaran. Peristiwa ini menjadi sebuah masalah karena mengganggu teman di sekitarnya.

v  Mengajak teman ramai
Selain ramai sendiri, tidak dipungkiri juga murid yang ramai sendiri tadi akan mengajak teman sebelahnya untuk ramai pula dengan diawali dari mencari perhatian terhadap teman sebelahnya. Jika sudah ada kecocokan interaksi maka dipastikan akan menjadi sebuah perbincangan di luar pelajaran yang akan mengganggu teman yang lainnya.

v  Tidak bisa diam di tempat
Ada pula murid yang selalu selalu berkeliling dari bangku satu ke bangku yang lain. Hal ini terjadi karena murid tersebut kurang nyaman di tempat duduknya atau kurang adanya rasa aman dari teman sebelahnya.

v  Sibuk bermain game
Semakin canggihnya teknologi di zaman sekarang maka berkembang pula berbagai jenis gadget yang menawarkan berbagai jenis hiburan, dan tidak dipingkiri pula salah satunya fasilitas untuk bermain game.

v  Membuat keributan
Selama proses belajar mengajar berlangsung sering kali dijumpai murid yang mengganngu temannya yang lain dengan berbagai cara, seperti melempar gulungan kertas, suka berbuat usil kepada temannya, dll.

v  Melamun
Fenomena ini juga dapat dijumpai oleh guru di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.

v  Tidur di kelas
Kejadian tidur di kelas ini memang jarang ditemui di sekolah dasar, tetapi ada juga guru yang menemui masalah seperti ini di kelas terlebih lagi di sekolah-sekolah yang sistemnya full day.

v  Keluar masuk kelas
Sering dijumpai pula murid yang keluar masuk kelas. Murid ini sering kali meminta izin ke kamar mandi ketika proses pembelajaran berlangsung. Kemungkinan murid yang seperti ini mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan sebentar-sebentar harus ke kamar mandi.
v  Mudah tersinggung
Ada murid yang disinggung oleh temannya ketika proses pembelajaran berlangsung dan itu membuat murid tersebut merasa malu ataupun marah karena merasa aibnya dibeberkan, sehingga menimbulkan respon tersendiri bagi murid tersebut.

v  Kesulitan menangkap pelajaran
Masalah ini juga dapat dijumpai oleh guru di sekolah manapun. Ada beberapa murid yang kesulitan menangkap pelajaran sehingga membutuhkan pengulangan kembali dari guru.

v  Nilai lebih rendah dari usahanya
Beberapa murid sekolah dasar pernah mengalami mendapatkan nilai rendah saat melaksanakan tes. Mereka merasa telah belajar dengan giat demi memperoleh nilai tinggi namun nilai yang didapat masih di bawah harapan awal,.

v  Menyontek
Sering dijumpai juga di sekolah ada murid yang tidak mengerjakan tugas kemudian menyalin pekerjaan temannya, dan ketika ditanya mengenai tugas yang sama dia tidak bisa.

v  Merusak barang atau fasilitas sekolah
Murid yang merusak barang atau fasilitas sekolah umumnya adalah murid yang kurang mempunyai sifat tertib. Memang anak usia sekolah dasar secara psikis hari-harinya lebih dipakai untuk bermain, namun sering kali lupa tempat.
v  Kurang sopan
Perilaku yang kurang sopan oleh murid terhadap guru yang sering muncul di sekolah dasar adalah duduk di meja ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas, melepas pakaian di kelas.

v  Sering menyendiri
Masalah ini dapat dijumpai pada anak-anak yang kurang bisa bergaul dengan temannya. Perilaku ini juga dapat dijumpai pada anak yang merasa minder terhadap apa yang dialami oleh diri mereka.

v  Suka mengadu
Kejadian seperti ini juga dapat dijumpai di sekolah dasar. Murid sering mengadu ketika merasa dirinya sedang diganggu oleh temannya di kelas, atau merasa kurangnya rasa aman dari gangguan teman yang suka jahil terhadapnya.
Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar