MASALAH-MASALAH SISWA DI SD
- Pengertian masalah
Banyak ahli yang mengungkapkan
pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara
harapan dengan kenyataan, ada yang melihatnya sebagai tidak terpenuhinya
kebutuhan seorang dan ada pula yang mengartikan sebagai suatu hal yang tidak
mengenakkan.
- Ciri-ciri masalah
Prayitno (1985) mengemukakan
ciri-ciri masalah ialah:
- Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya.
- Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain.
- Ingin atau perlu dihilangkan.
Setiap masalah yang dialami
seseorang biasanya mengandung satu atau lebih ciri diatas. Untuk mendalami hal
tersebut kita dapat melihat diri sendiri sebagai contoh. Adakah suatu hal,
kejadian suasana atau gejala yang tidak disukai adanya, yang dapat menimbulkan
kesulitan atau kerugian bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain dan atau
ingin dihilangkan. Jika ada maka hal itu bisa dikatakan sebagai ciri-ciri
adanya masalah pada diri sendiri.
Masalah seperti diatas dapat terjadi
pada siapa saja, termasuk murid sekolah dasar. Masalah itu perlu diupayakan
penanggulangannya.
- Jenis-jenis masalah
Jenis-jenis masalah yang dialami
murid sekolah dasar bisa bermacam-macam. Prayitno (1985) menyusun serangkaian
masalah murid sekolah dasar. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:
- masalah perkembangan jasmani dan kesehatan.
- masalah keluarga dan rumah tangga.
- masalah-masalah psikologis.
- masalah-masalah social.
- masalah kesulitan dalam belajar.
- masalah motivasi dan pendidikan pada umumnya.
Stoffter (1986) memgemukakan secara
urut jenjang 50 jenis masalah tingkah laku yang dimaksud didasarkan atas hasil
penelitian terhadap 481 orang guru sekolah dasar di Amerika Serikat yaitu:
1. Pencurian
2. Kekejaman
3. Aktivitas hetero seksual.
4. Sering bolos.
5. Tertekan
6. Tidak sopan
7. Merusak barang-barang sekolah
8. Tidak berpendirian
9. Suka berbohong
10. tidak patuh
11. membenci orang lain
12. mudah marah
13. suka mengasingkan diri
14. bicara / menulis cabul
15. sering murung
16. menyontek
17. egois
18. suka bertengkar
19. menguasai orang lain
20. tidak berminat untuk bekerja
21. lancang
22. mudah meremehkan orang
23. mudah dipengaruhi orang lain
24. penakut
25. sering ngompol
26. masturbasi
27. malas
28. tidak ada perhatian
29. tidak rapi dikelas
30. suka cemberut
31. pengecut
32. suka mengkritik
33. mudah tersinggung
34. tidak hati-hati
35. pemalu
36. curiga
37. suka merokok
38. keras kepala
39. tidak praktis
40. mengucapkan kata-kata
41. menarik perhatian oranglain
42. suka jorok
43. tegang
44. lamban
45. berfikir tidak karuan
46. suka mengadu
47. suka menyelidiki orang lain
48. suka mengganggu orang lain
49. penghayal
50. suka berbisik-bisik.
Masalah diatas, diklasifikasikan
sebagai berikut.
a. Masalah penyesuaian tingkah laku
seperti pencurian, kekejaman, merokok, dan mengganggu.
b. Masalah-masalah emosional seperti depresi,
mudah marah, cemberut dan pengecut.
c.
Masalah-masalah moral seperti masturbasi, bicara porno dan tidak sopan.
d.
Masalah belajar seperti bolos, menyontek, tidak ada perhatian, dan lamban.
Masalah
masalah belajar memiliki bentuk yang beragam, menurut Prayitno, mengemukakan
masalah-masalah belajar sebagai berikut:
Ø Kemampuan
akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup
tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
Ø Ketercepatan
dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih
memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar
yang amat tinggi itu.
Ø Sangat
lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang
memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran
khusus.
Ø Kurang
motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam
belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
Ø Bersikap
dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaiti kondisi siswa yang perbuatan dan
kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti
suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk
hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
Masalah-masalah
social kejiwaan seperrti membenci orang lain, menguasai orang lain, mudah
meremehkan orang lain dan suka mencampuri urusan orang lain. Selanjutnya Rice
(dalam Shelter dan Stoar,1974) mengklasifikasikan masalah-masalah yang dialami
murid-murid sekolah dasar ada enam kategori, yaitu:
a) Masalah-masalah
emosional yakni gelisah, aktivitas berlebihan, tidak matang, infulsif, dan
murung.
b) Kelemahan
intelektual seperti tidak bisa memusatkan perhatian dalam waktu yang cukup
lama, kemampuan rendah, lemah ingatan, syaraf penerimaan tidak berfungsi
sebagai mana mestinya, kebiasaan-kebiasaan buruk dalam belajar, dan hasil
belajar rendah.
c) Kurang
motivasi seperti kurang semangat, sikap tidak baik, frustasi serta kurang minat
dalam belajar.
d) Kerusakan
moral seperti pendusta, bicara porno, sembrono, mencuri, dan nilai-nilai belum
berkembang.
e) Sakit
jasmaniah, meliputi sakit kronis dan kesehatan buruk.
f) Kesalahsesuaian
social seperti tingkah laku anti social yang agresif, konflik keluarga,
pengasingan diri dan tingkah laku kasar.
Permasalahan
Siswa dalam Pembelajaran di SD
Setiap
pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang muncul, terutama yang ada pada
peserta didik. Namun contoh-contoh masalah yang akan dibahas di bawah ini hanya
mencakup pembelajaran di sekolah dasar.
v Ramai sendiri
Masalah yang
sering guru jumpai dalam pembelajaran salah satunya adalah murid berbuat ramai
sendiri saat guru menerangkan pelajaran. Peristiwa ini menjadi sebuah masalah
karena mengganggu teman di sekitarnya.
v Mengajak teman ramai
Selain ramai
sendiri, tidak dipungkiri juga murid yang ramai sendiri tadi akan mengajak
teman sebelahnya untuk ramai pula dengan diawali dari mencari perhatian
terhadap teman sebelahnya. Jika sudah ada kecocokan interaksi maka dipastikan
akan menjadi sebuah perbincangan di luar pelajaran yang akan mengganggu teman
yang lainnya.
v Tidak bisa diam di tempat
Ada pula
murid yang selalu selalu berkeliling dari bangku satu ke bangku yang lain. Hal
ini terjadi karena murid tersebut kurang nyaman di tempat duduknya atau kurang
adanya rasa aman dari teman sebelahnya.
v Sibuk bermain game
Semakin
canggihnya teknologi di zaman sekarang maka berkembang pula berbagai jenis
gadget yang menawarkan berbagai jenis hiburan, dan tidak dipingkiri pula salah
satunya fasilitas untuk bermain game.
v Membuat keributan
Selama
proses belajar mengajar berlangsung sering kali dijumpai murid yang mengganngu
temannya yang lain dengan berbagai cara, seperti melempar gulungan kertas, suka
berbuat usil kepada temannya, dll.
v Melamun
Fenomena ini
juga dapat dijumpai oleh guru di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
v Tidur di kelas
Kejadian
tidur di kelas ini memang jarang ditemui di sekolah dasar, tetapi ada juga guru
yang menemui masalah seperti ini di kelas terlebih lagi di sekolah-sekolah yang
sistemnya full day.
v Keluar masuk kelas
Sering
dijumpai pula murid yang keluar masuk kelas. Murid ini sering kali meminta izin
ke kamar mandi ketika proses pembelajaran berlangsung. Kemungkinan murid yang
seperti ini mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan sebentar-sebentar
harus ke kamar mandi.
v Mudah tersinggung
Ada murid
yang disinggung oleh temannya ketika proses pembelajaran berlangsung dan itu
membuat murid tersebut merasa malu ataupun marah karena merasa aibnya
dibeberkan, sehingga menimbulkan respon tersendiri bagi murid tersebut.
v Kesulitan menangkap pelajaran
Masalah ini
juga dapat dijumpai oleh guru di sekolah manapun. Ada beberapa murid yang
kesulitan menangkap pelajaran sehingga membutuhkan pengulangan kembali dari
guru.
v Nilai lebih rendah dari usahanya
Beberapa murid
sekolah dasar pernah mengalami mendapatkan nilai rendah saat melaksanakan tes.
Mereka merasa telah belajar dengan giat demi memperoleh nilai tinggi namun
nilai yang didapat masih di bawah harapan awal,.
v Menyontek
Sering
dijumpai juga di sekolah ada murid yang tidak mengerjakan tugas kemudian
menyalin pekerjaan temannya, dan ketika ditanya mengenai tugas yang sama dia
tidak bisa.
v Merusak barang atau fasilitas sekolah
Murid yang
merusak barang atau fasilitas sekolah umumnya adalah murid yang kurang
mempunyai sifat tertib. Memang anak usia sekolah dasar secara psikis
hari-harinya lebih dipakai untuk bermain, namun sering kali lupa tempat.
v Kurang sopan
Perilaku
yang kurang sopan oleh murid terhadap guru yang sering muncul di sekolah dasar
adalah duduk di meja ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas, melepas
pakaian di kelas.
v Sering menyendiri
Masalah ini
dapat dijumpai pada anak-anak yang kurang bisa bergaul dengan temannya.
Perilaku ini juga dapat dijumpai pada anak yang merasa minder terhadap apa yang
dialami oleh diri mereka.
v Suka mengadu
Kejadian
seperti ini juga dapat dijumpai di sekolah dasar. Murid sering mengadu ketika
merasa dirinya sedang diganggu oleh temannya di kelas, atau merasa kurangnya
rasa aman dari gangguan teman yang suka jahil terhadapnya.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar